Bagaimana Cara Mengirimkan Mesenchymal Stem Cells (MSCs) dengan Aman?
Sebelum kita membahas cara mengirimkan Mesenchymal Stem Cells (MSCs) dengan aman, ada baiknya kita pahami dulu penggunaan Stem Cells/sel punca maupun beberapa produk biofarmasi sebagai donor untuk terapi penyembuhan pasien dengan penyakit tertentu, semakin banyak penggunaannya. Seperti halnya penggunaan sel punca (stem cell) dalam membantu proses penyembuhan penyakit Diabetes Tipe 1, Parkinson, maupun kelainan pada sel darah serta sebagai vaksin yang banyak digunakan saat ini.
Produk biofarmasi pada umumnya menggunakan bahan hidup (living cell), sebagai bahan baku utamanya sehingga perlu perlakuan khusus dalam penggunaannya. Tidak hanya dalam proses produksinya, proses pengiriman hingga penggunaannya ke pasien pun memiliki persyaratan, harus sesuai dengan Good Manufacturing Procedure (GMP) agar terjamin keamanannya.
Produk dengan bahan baku sel hidup (living cell), seperti sel punca, sel darah, antibodi maupun vaksin sel. Maka, para peneliti perlu menjaga keadaannya agar tetap dalam keadaan yang sama ketika produk barulahir. Jika penanganan pengiriman tidak maksimal, akan ada perubahan struktur bahkan fungsi sehingga bisa dikatakan sel rusak dan penerima donor.
Metode
Salah satu metode penyimpanan bahan hidup (Living Cell) dalam proses pengiriman (transportasi) sel donor, yaitu menggunakan metode Cryopreservation. Metode pendinginan menggunakan larutan Cryoprotectant agents, sehingga dapat mencegah kerusakan sel selama pembekuan. Larutan yang digunakan adalah DMSO (dimethyl sulfoxide). Sel akan dibekukan (deep freezing) ke dalam larutan DMSO untuk mencegah adanya pembentukan kristal es yang bisa merusak sel selama pengiriman. Selain penggunaan DMSO, metode ini juga menggunakan nitrogen cair atau dry ice untuk menjaga suhu lingkungannya.
Baca Juga: Pentingnya Produk IVD pada Bahan dan Alat Pendeteksi Covid-19
Namun, metode Cryopreservation memiliki beberapa kelemahan yaitu perlu adanya proses peleburan (Thawing) sehingga butuh waktu untuk sel dapat beradaptasi kembali. Selain itu, larutan DMSO memiliki sifat beracun (toxic) pada sel, sehingga dalam prosesnya perlu ada proses pemurnian sel agar tidak ada kontaminasi saat pasien menerima donor. Pada suatu kasus, membutuhkan 96% CytoMate (Baxter) untuk memurnikan sel dari DMSO dan menghilangkan 40% sel donor yang ada.
Baca Juga: Preparasi Sampel Jaringan Tumor Lebih Efisien dengan Ini
Baru-baru ini terdapat metode pengiriman sel selain menggunakan DMSO yaitu BiCureSol. Menggunakan larutan BiCureSol yang sudah sesuai dengan standar Good Manufacturing Procedure (GMP). Metode ini dapat menyimpan sel dengan viability di bawah 92% selama 72 jam pada suhu 2-8°C. Larutan bebas dari bakteri endotoksin (<0,25 IU / ml) dengan pH 7,2 to 7,4 dan tanpa mengurangi sel yang ada. Pemilik BiCureSol, Bioinova melakukan test yang menyatakan bahwa kualitas sel punca mesenkimal (MSC) yang relevan secara klinis hingga 240 jam (10 hari) penyimpanan pada 2-8°C.
Produk tersebut menjadikan angin segar bagi industri biofarmasi untuk mengirimkan donor sel dengan risiko yang minim. PT Biosains Medika Indonesia dapat memfasilitasi diskusi lebih lanjut mengenai transportasi MSC menggunakan metode BiCureSol. Anda dapat melakukan diskusi dan penelitian lebih lanjut bersama kami dengan menghubungi kontak di bawah ini.
Biosm Indonesia Mohammad Zain (+62 81803108000/zain@biosm-indonesia.com/marketing@biosm-indonesia)
Sumber:
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18080461/
- https://www.researchgate.net/publication/326153505_Optimal_Stem_Cell_Transporting_Conditions_to_Maintain_Cell_Viability_and_Characteristics
- https://aabme.asme.org/posts/industry-confronts-challenge-of-shipping-cells-for-therapy
- https://www.stembook.org/node/6149
- https://www.researchgate.net/publication/326153505_Optimal_Stem_Cell_Transporting_Conditions_to_Maintain_Cell_Viability_and_Characteristics http://bioinova.cz/cs/bicuresol