Diagnostic

Varian Omicron : Apa yang perlu diketahui?

Beberapa Hal yang Perlu Anda ketahui terkit Varian Omicrom

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control/CDC), telah berkolaborasi dengan pusat kesehatan lain. Antaralain dengan pusat kesehatan global dan juga mitra industri, tidak lain tujuannya  untuk mempelajari karakteristik varian omicron. Fokus studi mengarah untuk mengetahui kemudahan transfeksinya (tingkat penyebaran), tingkat keparahan penyakit  dan seberapa baik vaksin dan obat yang tersedia bekerja melawannya.

Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa varian omicron ini lebih mudah menyebar daripada virus asli nya (SARs-CoV), dan juga bentuk mutasinya berupa varian Delta. CDC menduga bahwa siapa pun yang terinfeksi Omicron dapat menyebarkan virus ke orang lain. Bahkan jika penderita tersebut telah menerima vaksinasi atau tidak memiliki gejala.

Infeksi Varian Omicron umumnya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada infeksi varian sebelumnya (varian delta). Meskipun beberapa orang yang terinfeksi masih mungkin memiliki gejala yang parah, memerlukan rawat inap, dan dapat meninggal karena infeksi varian ini. Berkurangnya tingkat keparahan dari varian ini kita juga dapat melihatnya dari skala keterisian rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/) yang masih mencukupi.

Meskipun demikian, Vaksin COVID-19 tetap menjadi langkah kesehatan terbaik untuk melindungi masyarakat dari COVID-19 dan mengurangi kemungkinan munculnya varian baru. Hal ini termasuk vaksinasi utama (vaksinasi ke 1 dan 2) dan juga vaksinasi booster dan dosis tambahan bagi yang membutuhka.

Bagaimana Vaksin Melanwan Omicron

Sampai saat ini para ilmuwan masih mempelajari seberapa efektif vaksin COVID-19 dalam mencegah infeksi Omicron. Oleh karena itu, target terdekat pemberian Vaksin ini adalah harapanya dapat mengurangi keparahan penyakit, keterisian fasilitas kesehatan (rawat inap), dan kematian akibat infeksi varian Omicron. Beberapa penelitain telah melaporkan. Bahwa, orang yang telah menerima vaksin COVID-19 dan sudah terinfeksi COVID-19 lebih kecil kemungkinan untuk mengalami penyakit serius daripada mereka yang tidak menerima vaksinasi dan belum terkena COVID-19.

Bagaimana kita mengetahui terinfeksi Covid-19 varian Omicron?

PT Biosains Medika Indonesia mempunyai produk yang dapat mendeteksi virus SARs-CoV2. Antara lain reagen ANDiS FAST SARS CoV-2 qPCR Detection Kit 5.1 (3Dmedcare) dan reagen untuk mendeteksi secara cepat varian Covid-19. Seperti, Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1), Delta (B.1.617.1 dan B.1.617.2), serta Omicron (B.1.1.529). Secara simultan yaitu ViroKey® SARS-CoV-2 ID RT-PCR Test (VelaDx). Semua pemeriksaan berbasis RT-PCR atau NAT (Nucleic Acid Amplification Tests).

Pengujian dilakukan menggunakan sampel Swab Nasopharyngeal and Oropharyngeal, dan hasil ekstraksi Positive Eluate SARS-CoV-2 Positive (dengan nilai Ct < 30).

Alur kerja sebagai berikut:

Tahap 1 : Deteksi covid-19 dengan reagen FAST SARS CoV-2 qPCR Detection Kit 5.1 (3Dmed)

Gambar: Alur kerja tahap satu varian Omicron

Tahap 2 : Deteksi varian covid-19 dengan reagen ViroKey® SARS-CoV-2 ID RT-PCR Test (VelaDx)

Gambar: Alur kerja tahap dua Varian Omicron

Interpretasi hasil covid-19 varian sebagai berikut:

Gambar: Interpretasi hasil covid-19 varian Omicron


PT Biosains Medika Indonesia dapat memfasilitasi diskusi lebih lanjut mengenai produk yang terkait Varian Omicron, Anda dapat melakukan diskusi dan penelitian lebih lanjut bersama kami dengan menghubungi kontak: Biosm Indonesia (+62 817 9154 607/info@biosm-indonesia.com/marketing@biosm-indonesia)

Sumber :

  1. CDC : https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/variants/omicron-variant.html
  2. Brosur dan website VelaDx – https://www.veladx.com/product/qpcr-respiratory-infections/virokey-sars-cov-2-id-rt-pcr-test-ruo.html
  3. Brosur dan website 3DMedcare – https://www.3dmedcare.com/productdetail/7.html

Leave a Reply